Mengevaluasi Jaringan Nirkabel

Bab II

•Mengevaluasi Jaringan Nitkabel.

A. Pengertian

 •Dasar Jaringan Nirkabel

Jaringan nirkabel adalah komunikasi antar sistem [komputer] tanpa menggunakan perantara kabel.
Jaringan nirkabel ini sering dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar) maupun pada jarak jauh (lewat satelit).
Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti : gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra merah.
Jenis jaringan yang populer dalam kategori jaringan nirkabel ini meliputi : jaringan kawasan lokal nirkabel (wireles LAN/WLAN), dan Wi-Fi.
Kelebihan umum :
1. Menghemat penggunaan kabel, yang bisa cukup mengganggu secara estetika, dan juga kerumitan installasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan.
2. Teknologi wirelles memungkinkan suatu jaringan untuk bisa mencapai tempat – tempat yang tidak dapat dijangkau jaringan kabel.
3. Dapat menyediakan user dengan informasi access yang real-time, dimana saja dalam suatu organisasi. Mobilitas semacam ini sangat mendukung produktivitas dan peningkatan kualitas pelayanan apabila dibandingkan dengan jaringan kabel.
Kekurangan :
1. Delay yang besar -> koneksi tidak stabil.
2. Biaya peralatan mahal.
3. Adanya masalah pada gelombang radio seperti terhalang dan terpantul.
4. Keamanan / kerahasiaan data kurang terjamin

•GELOMBANG RADIO
1.Frekuensi dan panjang gelombang
 Frekuensi adalah jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satuan waktu yang diberikan . Frekuensi juga dapat diartikan banyaknya getaran gelombang yang terjadi dalam waktu satu detik. 
Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang yang terjadi dalam satu satuan waktu.
2.Modulasi
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan  suatu sinyal mampu membawa suatu informasi.



Terdapat 3 parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodai yaitu : 

Amplitudo
Fase 
Frekuensi
Modulator terdiri dari 2 :
1.Modulator Analog
2.Modulator Digital

A.Modulator Analog
Proses modulasi merupakan respon atas informasi sinyal analog. Teknik yang dipakai   modulasi analog :
         a. Angel Modulation
1.Modulasi Face (Phase modulation-PM)
2.Modulasi Frekuensi (frekuensi modulation-FM)
         b. Modulasi Amplitudo (Amplitude modulation-AM)
1.Double-sideband modulation with unsu ppressed carrier(used on the radio AM band)
2.Double-sideband suppressed-carrier transmission (DSB-SC)
3.Double-sideband reduced carrier transmission(DSB-SC)

B. Jenis Teknologi Jaringan Nirkabel

Jaringan nirkabel ini sama seperti halnya jaringan berkabel, maka berdasarkan jarak jangkauan transmisi datanya, jaringan nirkabel dapat dikelompokkan ke dalam bermacam-macam jenis jaringan,yaitu WPAN (wireless personal area network), WLAN (wireless local area network), WMAN (wireless metropolitan area network),dan WWAN (wireless wide area network).

1. Wireless Personal Area Network (WPAN)
Teknologi WPAN memungkinkan pemakai untuk membangun komunikasi nirkabel secara dadakan (mode ad hoc). Perangkat-perangkat seperti PDA,telepon seluler, atau laptop yang berada dalam ruang kegiatan sipemakai dapat dihubungkan secara nirkabel.Wilayah yang dijangkau oleh WPAN dapat mencapai 10 meter.

WPAN yang saat ini terkenal adalah bluetooth dan cahaya inframerah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang memanfaatkan gelombang radio untuk mentransmisikan data.Data bluetooth dapat ditranfer menembus dinding, dompet, dan koper.

Teknologi bluetooth dikembangkan oleh Special Interest Group (SIG).Pada tahun 1999 kelompok ini telah meluncurkan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 jangkauan komunikasi teknologi ini dapat mencapai radius 30 kaki (sekitar 10 meter). Sementara itu, jika perangkat-perangkat yang hendak dihubungkan relatif sangat dekat yaitu kurang dari atau sama dengan 1 meter, para pemakai dapat pula memakai sinar inframerah. Untuk menstandardisasi pengembangan teknologi WPAN, IEEE telah membuat kelompok kerja 802.15. Kelompok ini kerja mengembangkan standar WPAN berdasarkan spesifikasi Bluetooth versi 1.0. Tujuan utama standardisasi ini garis besarnya adalah untuk menekan kompleksitas dan konsumsi daya serta mendukung interoperabilitas dan koeksistensi dengan jaringan 802.11.

2. Wireless Local Area Network (WLAN)

WLAN (Wireless Local Area Network) memungkinkan para pemakai untuk membangun koneksi didalam lingkungannya sendiri (misalnya,dalam satu bangunan perusahaan atau gedung kampus,atau di ruang publik seperti bandara).

 
WLAN juga cocok dipakai di kantor-kantor yang bersifat sementara tidak memungkinkan para penggunanya memasang kabel-kabel tambahan. WLAN juga dapat diterapkan sebagai pelengkap untuk LAN yang sudah ada.Bagi para pengguna yang bekerja sebagai karyawan, mereka dapat melakukan tugasnya dari lokasi yang berbeda setiap saat ketika mereka masih berada dilingkungan kantor.

WLAN dapat bekerja dengan dua cara yang berbeda.Dalam infrastruktur WLAN, stasiun-stasiun nirkabel (perangkat yang dilenkapi dengan kartu jaringan radio atau modem eksternal) tersambung ke titik akses nirkabel (wireless access point). Titik-titik akses nirkabel itu berfungsi sebagai jembatan (bridge) antara stasiun dan tulang punggung jaringan (network backbone) yang ada.Dalam WLAN peer-to-peer yang dibangun menurut keperluan (mode ad hoc), beberapa pengguna dalam suatu ruang terbatas,seperti ruang konferensi, dapat membentuk jaringan sementara tanpa menggunakan titik akses jika para pengguna tersebut tidak perlu akses kesumber daya jaringan.

3. Wireless Metropolitan Area Networks (WMAN)

WMAN (Wireless Metropolitan Area Network) memungkinkan para pemakai membangun koneksi nirkabel diantara sejumlah lokasi dalam suatu daerah metropolitan (misalnya di antara sejumlah gedung perkantoran yang berada dalam satu kota atau pada kampus universitas). Keunggulan teknologi WMAN adalah pengguna tidak perlu mengeluarkan anggara untuk pengabelan.WMAN dapat pula ditambahkan pada jaringan berkabel yang sudah ada.Dalam hal ini WMAN dapat dipakai sebagai cadangan bila suatu saat jaringan berkabel mengalami gangguan.Untuk mentransmisikan data, WMAN dapat memakai gelombang radio ataupun cahaya inframerah. Saat ini permintaan terhadap jaringan akses secara nirkabel pita lebar (broadband) semakin meningkat. Meskipun sudah ada bermacam-macam teknologi,seperti MMDS (multichannel multipoint distribution service) dan LMDS (local nultipoint ditribution services),kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih mengembangkan spesifikasi untuk menstdardisai pengembangan teknologi ini.

4. Wireless Wide Area Network (WWAN)

Teknologi WWAN (wireless wide area network) memungkinkan para pemakai untuk membangun koneksi nirkabel terhadap jaringan pribadi atau jaringan publik dari jarak jauh. Koneksi tersebut dapat berlangsung didaerah yang sangat luas,seperti kota atau negara .Biasanya para penyedia layanan nirkabel memanfaatkan sejumlah antena yang ditempatkan di beberapa tempat serta memakai pula sistem satelit.

penggunaan teknologi WWAN yang sudah diterapkan di Indonesia adalah sistem generasi kedua (2G). Sistem ini dipakai pada teknologi GSM (Global System for Mobile Communications), CDPD (Cellular Digital Packet Data), dan CDMA (Code Division Multiple Access). Namun, teknologi-teknologi ini ternyata memliki kelemahan seperti keterbatasan jelajah (roaming) dan ketidakcocokan antara yang satu dengan lainnya.

Perkembangan selanjutnya mengarah pada generasi ketiga (3G).Teknologi 3G menawarkan standar dan kemampuan jelajah untuk seantero jagat. Organisasi yang aktif menggalakkan pengembangan standar global untuk teknologi 3G adalah ITU (International Telecommunication Union). Dan sekarang perkembangannya sudah mencapai jaringan 4G dan selanjutnya tidak lama lagi akan mengarah ke jaringan yang lebih baru yaitu jaringan 5G.

C. Karakteristik Perangkat Jaringan Nirkabel

1.  Nirkabel router
Wireless Router adalah perangkat Router yang berfungsi meneruskan paket data dari satu network ke network lainnya (dari LAN ke WLAN). Wireless router juga dapat difungsikan sebagai access point dengan cara menonaktifkan fungsi routernya dan diaktifkan fungsi Access Pointnya. Wireless Router semacam ini disediakan oleh vendor seperti mikrotik, tplink, Linksys, dll.
 
2.  Nirkabel AP atau Wireless Access Point (WAP)
wireless Access Point adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengkoneksikan alat-alat wireless ke sebuah jaringan berkabel (wired network) menggunakan wifi, bluetooth, dll. WAP digunakan untuk membuat jaringan WLAN atau memperluas cakupan area wifi yang sudah ada (Menggunakan mode bridge). Konfigurasi WAP terbilang cukup sederhana, seperti penentuan SSID, Channel, dan pemilihan jenis authentication.

3.  ANTENNA
Antena adalah perangkat jaringan yang mempunyai fungsi significant dalam rangka memperluas area jangkauan dari jaringan.
a.    Antena Directional
Antenna ini merupakan jenis antenna dengan narrow bandwidth, yaitu mempunyai sudut pemancar yang kecil dengan daya lebih terarah. , jaraknya jauh tetapi tidak dapat menjangkau area yang luas. Antenna ini mengirim dan menerima sinyal radio hanya dalam satu arah.Antenna ini biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point. Contoh antenna directional adalah: antenna grid, disc parabolic, yagi, dan antenna sectoral.
-  Antenna Grid
Ketersediaan antena grid sudah cukup mudah didapatkan di pasaran, dan harganya juga semakin terjangkau. Untuk merangkai antena Grid seperti ini, tidak membutuhkan peralatan yang banyak, cukup dengan menggunakan Tang atau kunci pas.

-  Antena Yagi
 
Dari bentuknya, antena yagi seperti antena TV yang sering kita lihat dipasang di atas atap rumah.
-   Antenna sectoral
 
-   Antenna parabola

 Untuk antena parabola ini kita dapat merangkai sendiri dengan memanfaatkan peralatan seperti wajan, peralon, tutup peralon, kabel UTP, USB Donggle. Merangkainya pun cukup mudah.

b. Antenna omnidirectional
         Antenna ini biasanya digunakan pada access point (AP). Antenna ini mempunyai pola radiasi 360 derajat. MempunyaI sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600. Area jangkauannya luas namun jarak jangkaunya pendek. Antenna ini mengirim atau menerima sinyal radio (Radiowave) dari segala arah secara sama. Antenna ini biasanya digunakan untuk koneksi mulitiple point atau hotspot.

4.  IEEE 802.11a, 802.11b, 802.11g, 802.11n
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) adalah institusi yang melakukan kajian, riset, dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan.
Dalam IEEE ada code tertentu untuk standarisasi dalam teknologi komunikasi :
-          802.1: LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges
-          802.2: Logical Link Control (LLC)
-          802.3: CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP)
-          802.4: Token Bus
-          802.5: Token Ring (bisa menggunakan kabel STP)
-          802.6: Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN
-          802.7: LAN Broadband
-          802.8: Fiber Optik LAN & MAN (Standar FDDI).

D. Perancangan Jaringan Nirkabel

Terdapat beberapa langkah untuk memulai perancangan jaringan wireless. Di setiap langkah ini nanti perancang membutuhkan beberapa perangkat tambahan baik software maupun hardware, dan juga berapa strategi tertentu. berikut langkah perancangan jaringan wireless:

1. Identifikasi kegiatan survey (koordinat, zona, channel, noise)
Survey lokasi
a.   Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan Kompas pada peta
b.    Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang(obstructure) sepanjang path
c.    Hitung SOM, path dan accessories loss, EIRP, Freznal zone, ketinggian antena
d.    Perhatikan posisi terhadap station lain, kemudian potensi hidden station, over shoot, dan test noise serta interferensi
e.    Tentukan posisi ideal Tower, elevasi, panjang kabel dan alternative seandainya ada kesulitan dalam instalasi
f.    Rencanakan sejumlah alternative metode instalasi 
2. penentuan Kapasitas Jaringan wireless

3. Penentuan topologi jaringan Wireless
Berikut jenis topologi yang digunakan pada jaringan wireless: 

-    Independent Basic Service Set (IBBS)
  AdHoc sering disebut Independent Basic Service Set (IBBS). Jaringan AdHoc terbentuk bila antara client wireless yang dilengkapi dengan wireless LAN Card saling terhubung satu sama lain secara langsung. Pada jaringan ini tidak memerlukan perantara seperti access point atau perangkat lainnya. Topologi Adhoc ini memiliki beberapa kelemahan. Jika client yang terhubung semakin banyak, maka proses transmisi data akan semakin lambat.

Kelemahan lainnya, karena tidak adanya access point yang dijadikan consentrator pada topologi ini, menyebabkan tidak adanya perangkat yang bisa mengatur wireless client yang tekoneksi. Collusion atau tabrakan pun sangat mungkin terjadi

- Basic Service Set
Koneksi antar wireless client pada topologi ini diperantarai oleh sebuah perangkat access point. Setiap wireless client yang ingin terhubng dengan client lainnya harus terhububung dulu dengan access point yang digunakan.

- Extended Service Set
Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu access point yang digunakan. Tujuannya adalah untuk menjangkau area yang lebih jauh lagi. Jadi, bisa dikatakan topologi ESS ini merupakan gabungan atau kumpulan dari topologi BSS.
 
Pada topologi BSS atau ESS, kita bisa memadukannya dengan jaringan kabel. Koneksi ini biasa disebut infrastruktur, dimana wireless client dapat terhubng dan berkomunikasi dengan client lain pada jaringan kabel.
- Paduan BSS dan ESS
  
4. Mengidentifikasi interkoneksi perangkat jaringan 

5. Kondisi Channel
Channel dapat diibaratkan seperti sebuah jalan. Peralatan wireless yang mendukung standar protocol 802.11a/b/g yang menggunakan frekwensi 2, 4 GHz mempunyai jumlah 14 channel. Pemasangan Access Point dengan menggunakan frekwensi 2, 4 GHz lebih dari satu dalam satu ruangan atau area, harus memperhatikan channel agar tidak terjadi interferensi antar access point yang nanti dapat mengakibatkan kerusakan data.
6. Interferensi
Beberapa sumber noise:
-    Natural noise, adalah noise dari atmosfer dan galaksi
-    Manmade noise, adalah sinyal RF yang diambil oleh antena. Termasuk microwave oven, telepon cordless, dan indoor WiFi
-    Receiver noise, adalah noise yang dihasilkan oleh rangkaian internal penerima
-    Interferensi dari jaringan lain, adalah interferensi yang disebabkan oleh jaringan wireless lain yang bekerja pada band yang sama.
-    Interferensi dari jaringan sendiri, adalah terjadi jika kita menggunakan frekwensi yang sama lebih dari satu kali, menggunakan channel yang tidak mempunyai cukup jarak /spasi antar channelnya, atau menggunakan urusan frekwensi hopping yang tidak benar. 
-    Interferensi dari sinyal out of band, adalah disebabkan oleh sinyal yang kuat di luar frekwensi band yang kita gunakan, misalnya pemancar FM, AM, atau TV, pager, radio CB.
strategi penanggulangan Interferensi
-    Gunakan antena sectoral atau antena pengarah / narrow band dengan penguatan tinggi. Biasanya sangat efektif untuk mengurangi interferensi terutama di daerah yang spectrum-nya sangat padat sekali.
-    Gunakan jalur-jalur yang pendek, jangan berusaha membangun sambungan jarak jauh.
-    Pilih frekuensi yang tidak banyak digunakan oleh stasiun lain.
-    Ubah / ganti polarisasi antenna.
-    Atur azimuth antenna.
-    Ubah lokasi peralatan

E.Pemasangan Jaringan Nirkabel

A.Antena Dan Tower
1.Antena
Antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik,bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujudberbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb. Antena adalah alatpasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal radio, diaseperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan memfokuskansinyal.Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnyaadalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpunbertambah. Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akankita bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya. Secara umumada dua jenis antena yaitu :1. Directional2. Omni Directional
1.2 Fungsi
Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyalelektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyalelektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) danmengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, seringdijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima)sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsipenerima saja.
1.3 Parameter
 –
parameter kinerja antena :
1. Pola radiasi (Radiation Pattern) yaitu Penggambaran sudut radiasi (polar plot).Bentuk yang lain seperti pola omnidirectional pattern yaitu pola radiasi yang serba samadalam satu bidang radiasi saja. Pola Directive yang membentuk pola berkas yangsempit dengan radiasi yang sangat tinggi. Menurut sumber lainnya Pola radiasi antenaadalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Polaradiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu polaradiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidangirisan arah azimuth (pola azimuth).
2.Tower
Pengertian dan penggunaan Tower Crane
Crane digunakan untuk mengangkat muatan secara vertikal, menahannya apabila diperlukan, dan menurunkan muatan ke tempat lain yang ditentukan dengan mekanisme pendongkrak (luffing), pemutar (slewing), dan pejalan (travelling).Number of beam (nb) adalah 6.
Berdasarkan konstruksi crane dikelompokkan menjadi:
 Mobile cranes
 Crawler crane (crane roda rantai)
 Wheel crane (crane roda ban)
 Truck mounted crane (carne dipasang pada truck)
 Modified cranes (crane modifikasi)
 Crane tetap
 Tower crane

PEMASANGAN TOWER CRANE (TC)
1.Pembuatan Fondasi
Fondasi Tower Crane dibuat dari semen yang dicor.Pada bagian dasarnya.Fondasi berukuran panjang 4 m, lebar 4 m dan dalam 2 m.Pada bagian dasar fondasi ditanamkan Fine Anggle yang fungsinya untuk memperkokoh fondasi,Fine Angel merupakan besi cor berkualitas tinggi.Setelah fondasi selesai dibuat perlu waktu 1 minggu untuk menunggunya menjadi keras dan kering.

2.Tower Crane bentuk “ I “
Setelah 1 minggu dipasang basic master yang berukuran 3×3×2 m3 pada bagian atas fondasi dengan menggunakan bantuan mobil crane (Todano).Setelah basic master berdiri,basic master dan fondasi dihubungkan dengan pen.Untuk seterusnya bagian antara section dengan section dihubungkan dengan pen.Dengan bantuan mobil crane didirikan section 1 yang berukuran 3×3×5 m3.Kedua bagian ini (section 1 dengan basic master) adalah bagian yang tetap (fix) dan tak dapat digerakkan.Setelah section 1dan basic master kokoh berdiri dipasang Teleskop yang gunanya untuk menaikkan dan menurunkan tower crane karena teleskop dilengkapi dengan sistem hidrolik.Tinggi telescope 4 m dan melekat pada bagian luar section 1 .Setelah teleskop terpasang ,dipasanglah slewing yang fungsinya untuk mengendalikan tower crane sehingga dapat berotasi 360o,3x putaran searah jarum jam dan 3x putaran berlawanan jarum jam.Slewing dilengkapi dengan dinamo dan bola-bola yang mengelilingi bagian dasar slewing.
Setelah slewing selesai terpasang,dipasang Top Heat yang fungsinnya untuk menghubungkan tali dengan beban pada saat pengangkatan beban. Perlu diketahui Teleskop,slewing dan Top Heat dipasang dengan bantuan mobil crane.

Tower crane
Crane ini disurvei pada tanggal 13 mei 2009 bertempatan di jalan Ampera ,glugur darat 1 Medan. Tower crane awalnya digunakan untuk pembangunan kembali gedung-gedung yang sangat tinggi, misal gedung bertingkat, apartemen, pusat perbelanjaan.Penggunaan tower crane memerlukan perencanaan yang seksama karena crane dipasang tetap (fixed installation) di site dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang lama. Dari posisi tetapnya, tower crane harus mampu menjangkau semua area yang diperlukan untuk mengangkat beban yang diinginkan

3.Tower Crane bentuk “ T ”
Setelah Tower Crane bentuk I berdiri,masih dengan bantuan mobil crane dipasanglah bagian counter jib,panjang conter jib 14,5 m.Conter jib adalah lengan belakang crane yang dilengkapi dengan motor dan hoist (beton keseimbangan).Hoist terpasang pada counter jib dengan bantuan mobil crane.Mula-mula hoist terpasang 1 buah dan setelah tower crane berdiri kokoh,dipasang 3 hoist tambahan lagi.Perlu diketahui,berat 1 buah hoist adalah 4,5 Ton.Setelah counter jib terpasang,dipasanglah jib yang panjangnya 60 m,jib terpasang dengan bantuan mobil crane.Jib adalah lengan bagian depan crane yang dilengkapi dengan trolley,dinamo,cabin dan hooke.Troley adalah bagian dari jib yang dapat beroperasi maju dan mundur dan sebagai alat untuk mengaitkan Hooke (kait) yang tersambung dengan beban.Setelah jib lengkap terpasang dengan bantuan mobil crane dipasanglah cabin.Cabin adalah ruang kemudi tempat operator mengoperasikan crane ,cabin dilengkapi dengan penghangat udara (heater).Hal ini dikarenakan pada ketinggian suhu udara sangatlah dingin sehingga dipasang heater untuk kenyamanan operator.

4.Menambah ketinggian Tower Crane
Crane yang telah terpasang dalam bentuk T,telah dapat dioperasikan.Akan tetapi gedung yang dibangun bertambah ketinggiannya sehingga tinggi crane harus ditambah sehingga crane selalu berada pada posisi lebih tinggi dari pada banguanan yang dibangun.Caranya ialah,teleskop ditinggikan (erection) lebih kurang 5,5 m.Hooke pada jib mengangkat section yang akan disambung dengan section yang telah ada dibawahnya.Sehingga dapat disimpulkan dalam meninggikan crane,crane membangun dirinya sendiri sampai ketinggian yang dikehendaki.Setelah tersusun 4 section diatas section 1 dipasanglah sabuk,sabuk adalah besi penghubung tower crane dengan bangunan yang fungsinya untuk menjaga kestabilan tower crane.Panjang sabuk 7 m dan dipasang 3 buah tiap sectionnya,sabuk dipasang per 20 m antara satu section dengan section yang lainnya.

PEMBONGKARAN TOWER CRANE
Tahapan pembongkaran tower Crane adalah kebalikan dari pemasangan tower Crane.Mula-mula hooke melepaskan bagian section terakhir,sehingga timbul ruang kosong antara slewing dengan section ke 2 terakhir dan teleskop diturunkan berlahan-lahan hingga menyatu dengan section berikutnya.Kemudian hooke melepaskan section berikutnyasehingga timbul ruang kosong antara slewing dengan section ke 3 terakhir.Proses ini dilakukan terus menerus hingga slewing menyatu dengan section 1.Dengan bantuan mobil crane tower crane dilepaskan satu-persatu.Dimulai dari hoist,hoist dilepaskan 3 buah terlebih dahulu,setelah itu jib beserta perlengkapannya dilepaskan.Berikutnya counter jib dilepaskan beserta perlengkapanya.Tower crane menjadi bentuk I kembali.Top Head dan slewing dilepaskan dengan mobil crane ,dilanjutkan dengan teleskop,section 1hingga basic master.Setelah selesai pembongkaran hanya menyisakan fondasi tower crane,fondasi tower crane dibongkar dengan menggunakan alat berat untuk mengambil fine angel.Fine angel dapat digunakan kembali untuk mendirikan tower crane berikutnya.

SPESIFIKASI
Main technical parameters (Capacity 10 T)
Nominal lifting moment KN.m 1600
Max lifting load t 10
Jib tip payload t 2.1
Working amplitude m 2~60
Lifting height independent m 59.5
attached m 201
Lifting speed m/min 0-100
Rotation speed r/min 0-0.6
Amplitude changing speed m/min 0-60
Working temperature °C -20°~+40°
Main limb materials of the tower body ∠200×200×20
Lifting Characteristic Load Form
2 falls
Range m 2-31 32 34 36 38 40
Lifting capacity kg 5000 4900 4540 4230 3940 3690
Range m 42 44 46 48 50 52
Lifting capacity kg 3460 3250 3060 2890 2730 2590
Range m 54 56 58 60
Lifting capacity kg 2450 2330 2210 2100
4 falls
Range m 2-17.6 18 20 22 24 26
Lifting capacity kg 10000 9760 8630 7710 6950 6320
Range m 28 30 31.5 32 34 36
Lifting capacity kg 5770 5310 5000 4900 4540 4230
Range m 38 40 42 44 46 48
Lifting capacity kg 3940 3690 3460 3250 3060 2890
Range m 50 52 54 56 58 60
Lifting capacity kg 2730 2590 2450 2330 2210 2100.

F.Konfigurasi Jaringan Nirkabel

A. Langkah konfigurasi Klien pada jaringan nirkabel adalah:
     Pastikan perangkat wireless adapter telah dikenali oleh sistem Windows.
• Klik pada ikon Network Wireless Connection pada taskbar, akan ditampilkan nama jaringan       yang tersedia. Pilih WIFI klik tombol connect.
                                                               
• Menampilkan proses menghubungkan dengan jaringan Wifi, tunggu proses beberapa saat     sampai selesai.

•Apabila proses telah selesai akan ditampilkan PC klien telah terhubung dengan jaringan Wifi.

•Agar dapat terhubung dengan jaringan Wi-Fi, atur alamat IP pada pada pc klien. Klik kanan pada jaringan pilih status.

• Menampilkan kotak dialog Wireless Network Connection Status, klik tombol Properties.

• Menampilkan kotak dialog Wireless Network Connection Properties > pilih IP v4

• Apabila pada access point mengaktifkan DHCP server maka pilih obtain an IP addressautomatically. Pilihan ini akan menggunakan alamat IP yang disediakan dari DHCP server dariaccess point. Klik OK untuk menyetujui pengaturan alamat IP

• Sedangkan apabila pada access point tidak mengaktifkan DHCP server, maka harus memberikan alamat IP statik dengan memilih use the following IP address. Masukkan alamat IP yang satu kelas dengan alamat IP AP. Klik Ok untuk menyetujui pengalamatan IP.

•Apabila pada access point mengaktifkan DHCP server maka akan dapat melihat IP yang diberikan oleh access point pada klien dengan cara klik kanan pada jaringan coba pilih status, pada kotak dialog Wireless Network Connection Status, klik tombol details.
• Pada kotak dialog Network Connection Details akan ditampilakan alamat IP yang diberikan oleh DHCP server dari access point.

      Untuk memastikan bahwa antara PC klien telah terhubung dengan jaringan Wifi, lakukan cek koneksi antara PC klien dengan access point. Untuk melakukan cek koneksi pada PC klien, buke jendela Command Prompt. Ketik ping alamat IP access point, jika pesan yang ditampilkan Reply from 192.168.43.230 maka telah terhubung. Tetapi jika pesan yang ditampilkan Reply from 192.168.43.230 Destination Host Unreachable maka belum terhubung.

 
      Apabila antara access point dengan PC klien belum terhubung, maka harus mengaktifkan terlebih dahulu Network Discovery dan File Sharing yang ada pada PC klien. Untuk mengaktifkan Network Discovery dan File Sharing adalah klik kanan pada ikon jaringan dan pilih Open Network and Sharing Center.

        Selanjutnya akan ditampilkan jendela Network and Sharing Center. Klik pada bagianChange advance sharing settings.

        Pada bagian Network discovery, pilih Turn on network discovery dan pada bagian FileSharing, pilih Turn on File and printer sharing dan kemudian klik Save Changes untukmenyimpan perubahan yang sudah dilakukan.
 
B.KONFIGURASI ACCES POINT
   Untuk melakukan konfigurasi jaringan nirkabel mode infrastruktur, semua PC yang akan dihubungkan dengan jaringan nirkabel harus memiliki wireless adapter atau untuk laptop sudah dilengkapi dengan wireless adapter dan diperlukan juga perangkat access point. Accesspoint berfungsi seperti hub atau switch pada jaringan kabel, sehingga access point akanmenjadi pusat dari jaringan nirkabel. Alat dan bahan yang diperlukan dalam konfigurasi accesspoint antara lain:

Access Point TP-LINK TL-WA701ND
1 unit laptop atau PC
Kabel UTP dengan konfigurasi straight
Untuk memulai konfigurasi access point ini, lakukan langkah-langkah berikut secara sistematis: Pasang antena pada access point, pastikan pemasangan benar dan terpasang dengan sempurna. Hubungkan perangkat access point dengan LAN cardyang terpasang pada PC dengan menggunakan kabel UTP dengan konektor RJ45. Hubungkan perangkat access point dengan adaptor sebagai sumber tegangan.
    Tombol reset untuk mengembalikan pengaturan access point menjadi default.
      Tombol power.
Sama seperti mengkonfigurasikan access point lainnya, langkah awal yang perlu dilakukan
adalah menyamakan address antara access point dengan sebuah laptop sehingga alamatnya
berada pada satu network. Pada access point yang digunakan tertera IP 192.168.0.254 dan
netmask 255.255.255.0.

 Setelah itu nyalakan access point. Perhatikan adaptor yang digunakan, apakah voltage-nya   sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada label access point atau tidak. Jika tidak, maka sebaiknya jangan menyalakan access point tersebut dengan adaptor yang tidak sesuai. 
Setelah itu koneksikan access point dengan laptop dengan menggunakan kabel straight. 
Buka sebuah web browser pada laptop, kemudian ketikkan alamat IP default dari access pointtersebut yaitu 192.1680.254 lalu tekan enter pada keyboard. 
Setelah itu akan muncul sebuah kotak dialog Authentication Required. 
Isikan username dengan admin dan isikan password dengan admin. Kemudian Klik OK.

 

Kemudian akan muncul sebuah halaman web pertama sebagai berikut
 
 Setelah muncul seperti tampilan diatas, klik next. Lalu akan muncul pilihan apa yang akan di atur, pada langkah ini pilih access point. Klik Next.

 

Setelah itu menuju ke tab wireless setting, dimana nama dari jaringan menggunakan nama default dari access point yaitu TP-LINK_57335F. Klik Next.
 


Setelah tab wireless setting selesai, lalu ke network setting. Disini mengatur jaringan seperti menentukan IP, pada pengaturan ini menggunakan IP default dari access point yaitu 192.168.0.254 dan subnet mask 255.255.255.0
 
Konfigurasi diatas merupakan pengaturan cepat pada access point. Untuk menentukan IP yang bisa digunakan pada jaringan adalah caranya sebagai berikut. Dengan memilih setting DHCP
1.   Start IP Address: Merupakan alamat IP awal DHCP server.
2. End IP Address: Merupakan alamat IP akhir DHCP server.
3.  Address Lease Time: Merupakan jumlah waktu perangkat terhubung    dengan jaringan                                                 menggunakan IP DHCP server. Jumlah waktu dalam hitungan menit.
4. Default Gateway: Merupakan alamat IP gateway.
5. Default Domain: Merupakan nama domain dalam jaringan.
6. Primary DNS: Merupakan alamat IP DNS primer, alamat IP DNS disediakan oleh ISP.
7. Secondary DNS: merupakan alamat IP dari server DNS lain apabila ISP                                                                  menyediakan dua server DNS.
8. DHCP Server: Apabila di pilih Disable maka DHCP server akan dinonaktifkan. Semua PC klien yang terhubung dengan jaringan melalui access point harus menggunakan alamat IP Static. Sedangkan apabila di pilih Enable maka DHCP server akan diaktifkan. Semua PC klien yang terhubung dengan jaringan melalui access point dapat menggunakan alamat IP otomatis   yang telah disediakan oleh DHCP server. Untuk login tidak perlu diubah.
• Setelah selesai akan muncul halaman dari pengaturan yang sudah dilakukan. Apabila tidak ada perubahan lagi pada pengaturan, klik System Tools > Reboot.
•Sistem access point akan restart dalam beberapa saat yang diindikasikan oleh persentasi  seperti gambar berikut
•IP yang bisa digunakan adalah mulai dari 192.168.0.100 hingga 192.168.0.199 lalu klik save. Untuk menguji apakah jaringan nirkabel bisa digunakan, maka perlu laptop lain untuk terhubung dengan jaringan tersebut. Pilih jaringan TP-LINK_3F56B7. Setelah itu tunggu hingga tersambung. 
•Karena pada jaringan tersebut menggunakan mode keamanan WPA2-PSK maka akan muncul kotak dialog untuk memasukkan password, lalu ketikkan di password aditya07. Tunggu prosesnya
•Untuk melihat apakah tersambung dengan jaringan maka lihat properties pada jaringan tersebut.

G.Keamana Jaringan Nirkabel

Jaringan Wireless memiliki lebih banyak kelemahan dibandingkan dengan jaringan kabel.Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Berikut adalah kegiatan atau aktifitas yang dilakukan untuk pengamanan jaringan wireless WEP (Wired Equivalent Privacy), WPA( WI-FI Protected Access), MAC Filtering.


WEP (Wired Equivalent Privacy) 
WEP adalah suatu metode pengamanan jaringan nirkabel, merupakan standar keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wirelessEnkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke klien maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b.
Alasan Memilih WEP - WEP merupakan sistem keamanan yang lemah. Namun WEP dipilih karena telah memenuhi standar dari 802.11 yakni :

Exportable
Reasonably strong
Self-Synchronizing
Computationally Efficient
Optional.
Fungsi WEP - WEPini dapat digunakan untuk verifikasi identitas pada authenticating station. WEP dapat digunakan untuk data encryption. 


WPA (WI-FI Protected Access)

 WPA
WPA (bahasa Inggris: Wi-Fi Protected Access) adalah suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metoda pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yamg sebelumnya, yaitu WEP. Para peneliti menemukan banyak celah dan kelemahan pada infrastruktur nirkabel yang menggunakan metoda pengamanan WEP. Sebagai pengganti dari sistem WEP, WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i. Nantinya WPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi keamanan jaringan nirkabel. WPA didesain dan digunakan dengan alat tambahan lainnya, yaitu sebuah komputer pribadi (PC).
Fungsi dari komputer pribadi ini kemudian dikenal dengan istilah authentication server, yang memberikan key yang berbeda kepada masing–masing pengguna/client dari suatu jaringan nirkabel yang menggunakan akses point sebagai media sentral komunikasi. Seperti dengan jaringan WEP, metoda enkripsi dari WPA ini juga menggunakan algoritma RC4.
Pengamanan jaringan nirkabel dengan metoda WPA ini, dapat ditandai dengan minimal ada tiga pilihan yang harus diisi administrator jaringan agar jaringan dapat beroperasi pada mode WPA ini. Ketiga menu yang harus diisi tersebut adalah:

-Server
Komputer server yang dituju oleh akses point yang akan memberi otontikasi kepada client. beberapa perangkat lunak yang biasa digunakan antara lain freeRADIUS, openRADIUS dan lain-lain.
-Port
Nomor port yang digunakan adalah 1812.
-Shared Secret
Shared Secret adalah kunci yang akan dibagikan ke komputer dan juga kepada client secara transparant.

WPA/PSK
WPA-PSK (Wi-Fi Protected Access – Pre Shared Key) adalah pengamanan jaringan nirkabel dengan menggunakan metoda WPA-PSK jika tidak ada authentikasi server yang digunakan. Dengan demikian access point dapat dijalankan dengan mode WPA tanpa menggunakan bantuan komputer lain sebagai server. Cara mengkonfigurasikannya juga cukup sederhana. Perlu diketahui bahwa tidak semua access point akan mempunyai fasilitas yang sama dan tidak semua access point menggunakan cara yang sama dalam mendapatkan Shared-Key yang akan dibagikan ke client. Pada access point Dlink DWL-2000AP, pemberian Shared-Key dilakukan secara manual tanpa mengetahui algoritma apa yang digunakan. Keadaan ini berbanding terbalik dengan akses point Linksys WRT54G, dimana administrator dapat memilih dari dua algoritma WPA yang disediakan, yang terdiri dari algoritma TKIP atau algoritma AES. Setelah Shared-Key didapat, maka client yang akan bergabung dengan access point cukup memasukkan angka/kode yang diijinkan dan dikenal oleh access point. Prinsip kerja yang digunakan WPA-PSK sangat mirip dengan pengamanan jaringan nirkabel dengan menggunakan metoda Shared-Key. 

 WPA2
WPA2 adalah sertifikasi produk yang tersedia melalui Wi-Fi Alliance. WPA2 Sertifikasi hanya menyatakan bahwa peralatan nirkabel yang kompatibel dengan standar IEEE 802.11i. WPA2 sertifikasi produk yang secara resmi menggantikan wired equivalent privacy (WEP) dan fitur keamanan lain yang asli standar IEEE 802.11. WPA2 tujuan dari sertifikasi adalah untuk mendukung wajib tambahan fitur keamanan standar IEEE 802.11i yang tidak sudah termasuk untuk produk-produk yang mendukung WPA. Update WPA2/WPS IE yang mendukung WPA2 fitur berikut: * WPA2 Enterprise IEEE 802.1X menggunakan otentikasi dan WPA2 Personal menggunakan tombol preshared (PSK).
Suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metode pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yang sebelumnya, yaitu WEP. WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i. Nantinya WPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi keamanan jaringan nirkabel. 

MAC Filter
MAC Address Filtering merupakan metode filtering untuk membatasi hak akses dari MAC Address yang bersangkutanHampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC Filtering. MAC filters ini juga merupakan metode sistem keamanan yang baik dalam WLAN, karena peka terhadap jenis gangguan seperti:pencurian pc card dalam MAC filter dari suatu access pointsniffing terhadap

WLAN. 
Fungsi MAC - Filter MAC filter fungsinya untuk menseleksi komputer mana yang boleh masuk kedalam jaringan berdasarkan MAC Address.

Menyembunyikan SSID
SSID disembunyikan dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke jaringan tertentu. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena SSID tidak dapat disembunyikan secara sempurna.

H.Sistem Distribusi Nirkabel.


Sistem distribusi nirkabel ( WDS ) adalah sistem yang memungkinkan penghubungnirkabel titik akses di jaringan IEEE 802. Hal ini memungkinkan jaringan diperluas untuk dibuat menggunakan titik akses IEEE 802.11 ( Wi-Fi ) nirkabel tanpa persyaratan tradisional untuk kabel untuk menghubungkan mereka. Keuntungan utama dari WDS dibandingkan solusi lain adalah ia mempertahankan alamat MAC frame klien di seluruh tautan antara titik akses, sehingga campuran koneksi ethernet dan WDS dapat diperlakukan sebagai jaringan tunggal. [1]

I.Perawatan dan Perbaikan Jaringan Nirkabel.

Kerusakan pada Kabel dan konektor JaringanKabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 9 jenis yaitu:

1. Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringanb. Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan  pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan sajac.Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC.Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan yang disebabkan oleh suatu hal, solusinya kita lihat dahulu apakah kabel yang kita gunakan itu benar-benar tidak bias digunakan lagi atau masih bisa, jika tidak kita perlu menggantinya dengan kabel dan konektor yang baru.atau jika yang rusak itu hanya pada konektornya namun kabelnya masih dapat digunakan kita hanya perlu memgganti konektornya saja.

2.  Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switchHub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja,namun jika HUB yang kita gunakan memang benar-benar pasitif rusak maka kita perlu menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat diperbaiki ditempat service khusus.namun saran kami lebih baik mengganti dengan yang baru selain kwalitasnya yang lebih bagus biasanya biaya memperbaiki hampir sama dengan biaya membeli baru.

3.  Tidak bisa sharing dataHal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada computer masih di disable jadi kita harus mengaktifkan terlebih dahulu, dan biasanya karena IP yang kita gunakan salah atau sama dengan IP komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.

4.  Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lainHal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu ganti IP address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita jug abis mengecek apakah komputet kita bisa terkoneksi dengan komputer orang lain  lalu ketik pingàRun caranya adalah Klik start  <> -t. misalnya ping 192.168.0.89. Nanti akan muncul balasan Jika Reply From, berarti komputer kita sudah terkoneksi dengan baik jika muncul Request Time Out maka komputer kita tidak bisa terkoneksi dengan komputer lain.

5.  Tidak muncul Local Area ConnectionHal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter. Biasanya kalu kita sudah menginstal driver akan mucul Local Area Connetion.

6.  Icon Lan Area Connection tidak berkedip biruHal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu indicator pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikonekan dengan HUB atau belum. Jika belum konekkan hingga lampu indicator pada HUB menyala dan pada komputer muncul menu pesan Connetion 100 Mbps. IP yang kita gunakan sama dengan komputer lain. Gunakan program IP Scan untuk melihat IP yang sedang aktif dan IP yang masih kosong.

7.  Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaikinya PerformanyaDalam suatu infrastructure jaringan yang sangat besar, suatu jaringan yang efficient adalah suatu keharusan. Jika design infrastructure jaringan kita tidak efficient, maka applikasi atau akses ke resource jaringanpun menjadi sangat tidak efficient dan terasa sangat lambat.Performa LAN dapat diperbaiki dengan menggunakan link backbone Gigabit dan juga Switch yang mempunyai performa tinggi. Jika system jaringan menggunakan beberapa segment, maka penggunaan Switch layer 3 akan dapat menghasilkan jaringan yang berfungsi pada mendekati kecepatan kabel dengan latensi minimum dan secara significant mengurangi jaringan yang lambat.

8. Kerusakan jaringan karna Serangan Trojan VirusJika environment jaringan terinfeksi dengan Trojan virus yang menyebabkan system dibanjiri oleh program-2 berbahaya (malicious programs), maka jaringan akan mengalami suatu congestion yang mengarah pada kelambatan system jaringan, dan terkadang bisa menghentikan layanan jaringan.perlu proteksi jaringan yang sangat kuat untuk melindungi dari serangan Trojan virus dan berbagai macam serangan jaringan lainnya. Software antivirus yang di install terpusat pada server anti-virus yang bisa mendistribusikan data signature secara automatis kepada client setidaknya akan memberikan peringatan dini kepada clients. Dan jika ingin mendapatkan perlindungan yang sangat solid dan proaktif maka Software keamanan jaringan corporate BitDefender adalah solusi anda.

9.  Sering Lambat jaringan waktu proses authenticationJika dalam corporate anda mempunyai banyak site yang di link bersama dan setiap site / cabang dan kantor pusat di konfigurasikan sebagai active directory site terpisah dan domain controller di integrasikan dengan DNS server, disaat peak hours jam sibuk user pada kantor cabang sering mengalami proses logon yang lambat sekali bahkan time-out. Hal ini akibat dari masalah bottleneck saat komunikasi interlink lewat koneksi WAN link yang menjurus lambatnya system.Saat user login ke jaringan, Global Catalog memberikan informasi Universal Group membership account tersebut kepada domain controller yang sedang memproses informasi logon tersebut. jika Global Catalog tidak tersedia, saat user melakukan inisiasi proses logon, user hanya akan bisa logon kepada local machine saja, terkecuali jika di site tersebut domain controllernya di configure untuk Cache Universal Group membership di setiap kantor cabang.



Uji Coba Kesalahan :


Tidak berhasil melakukan koneksi wireless Yang paling banyak dalam masalah jaringan wifi adalah tidak berhasilnya melakukan koneksi ke jaringan wireless, dari proses scanning sampai mendapatkan IP address. Alasan yang paling banyak dengan wireless problems ini adalah sebagai berikut:a.       Konfigurasi yang tidak klop / tidak matchingb.      Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration bawaan dari vendor juga di installc.       Wireless AP dikonfigurasi dengan filter MACd.      Sumber sinyal interferensie.       Sumber sinyal attenuasi / pelemahan.
Konfigurasi yang tidak matchingBeberapa property yang berbeda dari wireless connection haruslah matching antara wireless AP dan wireless clients sebelum berhasil terbentuknya koneksi. Beberapa masalah jaringan wireless yang menyebabkan tidak matching adalah berikut:a.       Technology 802.11 yang tidak matchingb.      Methoda authentikasi yang tidak matchingc.       Kunci WEP yang tidak matchingd.      WEP Key index tidak matche.       Tidak match WPA-PSK atau WPA2-PSKf.       Encryption dan WPA2-PSK pada Network Authentication.
Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration pihak ketiga juga di installWindows XP Wireless Auto Configuration memberikan support integrasi pada wireless networking dan membantu mengautomasi konfigurasi wireless. Wireless network adapters menyediakan suatu tool wireless network configuration. Jika adapter tersebut support Wireless Auto Configuration, maka anda tidak memerlukan lagi software tool dari vendor adapter tersebut. Untuk mengetahui apakah wireless adapter anda support Wireless Auto Configuration, klik kanan wireless connectiondalam folder the Network Connections dan pilih property. Jika ada tab Wireless Networks maka wireless network adapter anda support Wireless Auto Configuration. Untuk menghindari konflik yang bisa membuat masalah jaringan wireless, maka tidak usah di install tool dari vendor ini.Karena seringnya terjadi masalah saat konfigurasi dan koneksi jika Wireless Auto Configuration di-enabled dan wireless network configuration tool juga di install. Karena dalam hal ini kedua Wireless Auto Configuration dan wireless network configuration tool bisa saja mengirim setting kepada wireless network adapter, akibatnya adalah konfigurasi yang tidak matching – anda akan mengalami masalah.Makanya untuk menghindari masalah nantinya – gunakan salah satu saja baik Wireless Auto Configuration atau wireless network configuration tool, jangan keduanya.Misal saja wireless adapter anda mempunyai tool yang bisa anda gunakan, sementara tidak support Wireless Auto Configuration, maka disable saja Wireless Auto Configuration dan gunakan wireless network configuration tool. Bagaimana disable Wireless Auto Configuration? Pada Wireless Networkstab pada property wireless connection dalamNetwork Connections, hilangkan contrenganUse Windows to configure my wireless network settings.
Wireless AP dikonfigurasi dengan fileter MACWireless AP memungkinkan kita menspesifikasikan address MAC (media access control – atau lazim disebut juga address physical atau address hardware) tertentu saja yg bisa mengirim frame kepada wireless AP. Fitur ini disebut sebagai MAC address filtering yg dirancang untuk memberikan layer keamanan extra pada jaringan wireless. Akan tetapi hacker bisa saja dengan mudah menghalangi keamanan exta ini dengan cara menangkap frame yang dikirim dari dan ke wireless client yang diijinkan dan me-reprogram wireless adapter dirinya untuk menggunakan valid MAC address dalam daftar wireless AP.Jika wireless adapter tidak terdaftar dalam MAC address list pada wireless AP, maka anda mengalami wireless problems – clients tidak bisa akses ke wireless AP. Jadi pastikan wireless clients terdaftar dalam list MAC address yang dibolehkan access ke wireless AP.
Sumber Interferensi SignalStandard 802.11b/g bekerja pada frequency 2.4 GHz yang sama dipakai pada perangkat wireless lainnya seperti cordless phone, microwave, perangkat keamanan dan monitoring rumah, dan juga camera video wireless. Sumber interferensi ini sangat mengganggu yang bisa mengakibatkan wireless problems dimana client wi-fi komputer tidak bisa koneksi ke wireless AP.Untuk memastikannya, matikan sementara sumber interferensi ini atau pindahkan wireless client dan wireless AP jauhan dari sumber interferensi ini, dan lihat apakah ada perubahan atau masih ada masalah jaringan wireless.Backup dan Restore   Backup adalah suatu fasilitas yang diberikan windows (operatyng system) untuk merekam atau menyimpan data komputer yang disimpan berdasarkan waktu saat melakukan proses itu.Juga apa itu restore,restore adalah mengembalikan atau menerapkan kembali data yang tersimpan (di backup) di komputer.Hubungan backup dan restore ini tidak dapat dipisahkan,Karena jika kita memback up komputer,tentunya restore ini akan bekerja apabila user butuh untuk kembali pada data komputer yang lama.Jadi intinya adalah jika tidak melakukan backup maka tidak ada yang dapat dilakukan oleh fasilitas restore.Backup Data Backup data merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh pengelola database untuk melakukan penyalinan sistem, data dan aplikasi. Backup data harus dilakukan untuk menjaga jangan sampai terjadi kerusakan sistem dari luar ataupun dari dalam sistem, yang disengaja atau pun tidak disengaja. Proses backup data dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, jika dimisalkan pada sebuah perusahaan memiliki 1 database yang melayani 100 transaksi perhari bisa kita bayangkan berapa banyak data yang terkumpul dalam 1 bulan, dan jika terjadi kerusakan system maka data yang begitu banyak akan hilang atau akan menjadi pekerjaan input data baru yang membuang buang waktu, dengan adanya proses backup data kejadian tersebut bisa dihindari, misalnya secara rutin administrator database melakukan penyimpanan data setiap minggu sehingga jika pada minggu ketiga hari kedua terjadi crash system atau kerusakan system yang terjadi akibat gangguan system atau factor gangguan cuaca seperti gempa, banjir dan tanah longsor yang merusak data secara fisik. Maka data yang hilang hanya 2 hari, sehingga total data yang hilang adalah 200 transaksi, dari ilustrasi diatas kita bisa mengetahui betapa pentingnya proses backup data untuk daur hidup suatu system database. Restore Data Restore adalah proses mengembalikan backup ke dalam sistem. Restore dilakukan untuk mengembalikan keadaan sistem kembali pada keadaan semula, keadaan terakhir pada saat operasional, sebelum terjadi kerusakan sistem. Pada proses ini akan dilakukan pengembalian data baik struktur maupun isi dari database, secara teori proses ini adalah proses minimum pengembalian system tergantung dari waktu scheduling yang menjadi dasar proses backup, jika waktu scheduling dijadwalkan terlalu lama maka akan banyak data nya hilang.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Informasi tentang jaringan Akses Fiber Optic

Content uji kompetensi Bab IV Memahami Jaringan Fiber Opt8c

BAB III ( Mengevaluasi Permasalahan Jaringan Nirkabel )