Informasi tentang jaringan Akses Fiber Optic

 Nama : siti karmila

Kelas   : 11 tkj 3

1.Arsitektur Jaringan Akses Fiber optic



Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, kebutuhan masyarakat akan informasi dan komunikasi lewat internet khususnya, juga semakin besar. Ini berarti masyarakat membutuhkan ketersediaan bandwidth yang besar agar mudah dalam mengakses setiap informasi yang diperlukan seperti mengakses berita terkini, video entertainment, social-networking, games, shopping, pendidikan, keamanan, akses perbankan dan sebagainya. Oleh karena itu, operator telekomunikasi sejak tahun 1990an mulai mengimplementasikan jaringan kabel optik di beberapa bagian infrastrukturnya, yang mana jaringan kabel optik ini menyediakan bandwidth yang besar, kualitas sinyal yang lebih baik, faktor security yang lebih terjamin dan memiliki kehandalan yang lebih baik dibandingkan dengan media transmisi lainnya. 

Bentuk implementasi penggunaan teknologi jaringan kabel optik ini sering disebut sebagai jaringan akses fiber (Optical Access Network) atau Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF) yang menggunakan kabel serat optik sebagai media transmisinya. Jaringan akses adalah bagian dari public switch network yang menghubungkan titik akses dengan pelanggan. Secara sederhana jaringan akses diartikan sebagai penghubung akhir dalam suatu jaringan antara perangkat pelanggan (customer premise) dan penghubung pertama ke infrastruktur Central Office. Secara garis besar terdapat dua tipe arsitektur jaringan kabel optik, yaitu arsitektur jaringan aktif dan arsitektur jaringan pasif. Arsitektur jaringan aktif mengacu pada konfigurasi point to point kabel optik dan atau konfigurasi star. Untuk arsitektur jaringan pasif, berbasis passive optical network (PON).

A. Arsitektur Aktif 

•Point to point, ialah menghubungkan perangkat Optical Line Terminal (OLT) di Central Office (CO) yang terkoneksi dengan perangkat Optical Network Terminal (ONT) pada terminal pelanggan, menggunakan fiber optic dedicated sebagai medianya. OLT dan ONT merupakan perangkat aktif yang masing-masing membutuhkan power dilengkapi dengan optical laser.

1.Point-to-Point

2.Point-to-Point(OLT) 

Jarak pelanggan dengan central office dapat mencapai hingga 80 km, dan setiap pelanggan disediakan satu dedicated fiber optic dengan full bi-directional bandwidth. Salah satu arsitektur aktif point to point ini ialah Digital Loop Carrier (DLC).

•Star (Point to Multipoint / Active Optical Network/ AON), arsitektur dengan beberapa perangkat pelanggan yang terkoneksi secara bersama-sama memanfaatkan satu kabel feeder melalui sebuah remote node yang terletak diantara central office dan pelanggan. Sebuah remote node dapat melayani hingga seribu terminal pelanggan. 

3.Point-to-Multipoint

4.Point-to-MultipointVideoTransmissionExample

5. Point-to-Multipoint Architecture

B.Arsitektur Passive (Passive Optical Network),

 merupakan teknologi akses fiber optik yang terdiri dari komponen berupa Optical Line Terminal (OLT), Optical Network Unit (ONU) dan passive splitter. OLT ditempatkan di central office operator, sedangkan ONU disetting di terminal akhir menuju pelanggan. Passive Splitter terletak diantara OLT dan ONU, yang berfungsi sebagai pembagi downstream sinyal dari OLT ke beberapa terminal ONU yang bertugas untuk mengidentifikasi data yang hanya dibutuhkan oleh terminal.


Arsitektur PON, menggunakan share media fiber optic dan support konfigurasi point to multipoint. Selain share media, pelanggan juga dapat melakukan share bandwidth. Passive Optical Splitter pada PON digunakan untuk membagi bandwidth dari satu single fiber sampai dengan 64 pelanggan dengan jarak maksimal 10-20 km. Arsitektur ini disebut pasif karena splitter dan perangkat pendukungnya yang terpasang diantara OLT dan ONT bersifat pasif yakni tanpa power. 


 

6. Passive Optical Network

 

7. Passive Optical Network (OLT)


 

8. Passive Optical Network Example


Penggunaan jaringan pasif saat ini telah mendominasi, seperti PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang menggunakan tipe arsitektur jaringan pasif untuk mendukung implementasi teknologi FTTx. Teknologi FTTx tersebut diantaranya adalah FTTH (Fiber To The Home), FTTB (Fiber To The Building), FTTC (Fiber To The Curb) dan FTTN (Fiber To The Node).


(Bersambung) 

2.Jaringan Lokal Akses Fiber Optik  

(JARLOKAF)

Pengertian Jarlokaf :

Teknologi Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF) merupakan suatu teknologi penggunaan kabel serat optik sebagai media transmisi dalam sistem telekomunikasi. 

Salah satu jenisnya adalah jaringan Digital Loop Carrier (DLC), yaitu suatu sistem JARLOKAF dengan hubungan point to point tanpa melewati percabangan, hanya menggunakan komponen sambungan (splice) dan konektor.

Teknologi ini memberikan keuntungan berupa peningkatan kemampuan banyak-nya/kapasitas satuan sambungan layanan. Casa Grande Estate sebagai salah satu barometer perumahan hunian modern di Yogyakarta dituntut untuk menyediakan layanan yang maju, cepat, mudah, dan unggul dalam segala bidang, yang salah satunya adalah adanya layanan telekomunikasi yang bekualitas tinggi.

Teknologi yang umum digunakan adalah dengan menggunakan materi tembaga (cooper) yang dapat mengantarkan tranmisi sinyal berupa pulsa elektronik. Namun ini sangat terbatas dalam jumlah , kualitas serta jarak tempuhnya. 

Dengan demikian, jika dibandingkan dengan kabel coaxial maupun kabel tembaga , fiberoptik lebih banyak digunakan dalam saluran backbone.

Sistem yang digunakan dalam fiberoptik hamper sama dengan yang digunakan dalam system tembaga . 

perbedaannya adalah dalam penggunaan pulsa cahaya untuk menghantarkan informasi data (teknologi tembaga menggunakan pulsa elektronik). Dalam system fiber optic , dikenal istilah transmitter , yaitu perangkat yang menjadi tampat awal penerimaan informasi data yang dikirimkan ke fiber optic. Informasi data berupa pulsa elektronik yang telah diterima oleh transmitter ini, kemudian diproses dan diterjemahkan menjadi informasi yang sama , tapi dalam bentuk pulsa cahaya.

 Transmitter biasanya menggunakan Light Emitting Diode (LED) atau Injection Laser Diode ( ILD ) dalam proses penerjemahan ini .

A.Kabel Fiber optic

Ada 3 jenis kabel fiber optik yang biasa digunakan yaitu : Single Mode ,Multimode dan Plastic Optical Fiber , yang berfungsi sebagai penunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya . kemudian , dari transmitter berlanjut ke receiner , yang berfungsi untuk mengubah pelsa elektronik ke cahaya dan senaliknya , dalam bentuk Light Emiting Diode ataupun laser .

Kabel Fiber Optik Single Mode merupakan fiber glass tunggal yang dapat mengantarkan data sampia 10 mikrometer , memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh , dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spectrum yang lebih kecil . Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode , karena memeiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpah tindih .

Kabel Fiber Optik Multimode terbuat dari fiber glass dengan diameter lebih besar, yaitu 50 – 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah .


 Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 300 kaki,akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat .

Sedangkan Plastic Optical Fiber adalah kabel berbasis plastic terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah .Pemilihan teknologi JARLOKAF harus memperhatikan beberapa kriteria antara lain:

1. Jenis jasa dan kapasitas.

2. Kemudahan O&M.

3. Konfigurasi dan kehandalan sistem (reliability).

4. Kompatibilitas antarmuka dan sesuai standard (compatibility).

5. Tidak mudah usang dan dijamin produksinya.

6. Biaya efektif.

7. Tahapan pembangunan dan pengembangan dari teknologi JARLOKAF

Berdasarkan tempat peralihan sinyal optik (TKO = titik Konversi Optik ) menjadi sinyal elektrik di pelanggan maka dibedakan beberapa arsitektur Jarlokaf. Yaitu:

- Fiber to the Zone ( FTTZ). TKO terletak di RK dan dari RK dihubungkan ke pelanggan            dengan kawat tembaga melalui DP. Panjang kawat tembaga yang digunakan kepelanggan      dalam orde km.

- Fiber to curb ( FTTC ) TKO terletak di DP dan dari DP kepelanggan menggunakan kabel         tembaga dalam orde ratusan meter.

- Fiber to the Building ( FTTB ) TKO terletak di sebuah bangunan perkantoran yang besar        dengan nomor telepon yang banyak dan bertindak sebagai RK. Sistem ini mirip dengan          istilah CTL ( catuan langsung ). Dari FTTB ke pelanggan menggunakan kabel tembaga.          Dalam konfigurasi ini tidak adalagi DP.

- Fiber to the Home ( FTTH). TKO terletak di rumah – rumah pelanggan dan langsung              dihubungkan kepesawat pelanggan dengan kabel dalam rumah. Ordenya sampai puluhan      meter ( kalau dimensi rumah pelanggan juga puluhan meter )

Jaringan Fiber optik sebagai jaringan lokal, mempunyai konfigurasi yang sama dengan Jarlokat hanya istilahnya berbeda. Sebagai ganti MDP di sentral digunakan perangkat OAN ( optical Access Network ). Sebagai ganti RK digunakan perangkat PON (Passive Optical Network) atau AON ( active Optical Network). 

Dan terakhir sebagai ganti DP digunakan ONU ( optical Network Unit ). Dari ONU hubungan kepelanggan langsung terjadi dengan menggunakan kabel tembaga (saluran penanggal). Saluran ini dipakai karena jarak yang dekat antara ONU ke pelanggan.

B.Jaringan Kabel Fiber optic

Jaringan Fiber optik sebagai jaringan lokal, mempunyai konfigurasi yang sama dengan Jarlokat hanya istilahnya berbeda. Sebagai ganti MDP di sentral digunakan perangkat OAN ( optical Access Network ). Sebagai ganti RK digunakan perangkat PON (Passive Optical Network) atau AON ( active Optical Network). 

Dan terakhir sebagai ganti DP digunakan ONU ( optical Network Unit ). Dari ONU hubungan kepelanggan langsung terjadi dengan menggunakan kabel tembaga (saluran penanggal). Saluran ini dipakai karena jarak yang dekat antara ONU ke pelanggan.

Alasan penggunaan fiber optik untuk akses jaringan pelanggan adalah:

 Kebutuhan pelanggan akan pelayanan dengan pita frekwensi yang lebih lebar dari voice       Band width (VBW) misalkan : untuk penyaluran video, data kecepatan tinggi dll. Sehingga     aplikasinya bukan hanya untuk percakapan telepon, tetapi juga entertainment,                         multimedia, dlsb.

 Fiber optik mempunyai kapasitas yang besar dan dapat menggantikan kabel primer               dengan sangat berarti. bayangkan diameter kabel primer dengan 1200 pasang kabel untuk     1200 pelanggan rumah ( k. l. 8 cm. ). Bayangkan pula Fiber optik dengan diameter ini             dalam mikrometer ( ukuran rambut ) dan dibungkus oleh pelindung hingga sebesar k. l 1       cm. Fiber optik ini dapat membawa sekali gus 40.000 saluran.

 Fiber optik sangat murah dibandingkan dengan kapasitasnya. Sebagai contoh: mis harga    1m pair kabel tembaga Rp. 50,- biaya pasang Rp. 50,- juga. Maka harga 3 km kabel, 1200      pair adalah Rp. (50+50) X 3000 X1200= Rp. 360.000.000,-

  Sedangkan harga Fiber optik 12 urat ( kapasitas 12X40.000) Rp. 50.000,-/ meter. untuk 3    km harganya Rp. 150.000.000,-

 Penempatan kabel optik yang lebih kecil akan kelihatan lebih mudah dan lebih rapih.              Disamping itu jenis jasa layanan kepada pelanggan lebih banyak. Perkembangan bisnis /        ekonomi dapat lebih terpacu.

 Kerugian menggunakan fiber optik hanya kapasitasnya yang besar, sehingga sekali kabel        putus maka pelanggan yang komplain banyak sekali.

 Bahan baku fiber optik adalah pasir kwarsa. Dan pasir kwarsa dunia ini jauh lebih banyak      dari pada tembaga. Disamping itu, dengan berkembangnya pemakaian fiber optik maka        harganya akan semakin turun.

 Dengan menggunakan firber optik, maka MDP menjadi hilang diganti dengan titik OAN.

 Hal ini membuat dimensi ruang sentral menjadi sangat – sangat kecil. Karena sebagian besar ruang sentral digunakan untuk menyimpan MDP.

Teknologi JARLOKAF adalah teknologi yang sedang berkembang sehingga berbagai metoda transmisi dimungkinkan untuk diterapkan dan relatif masih terbatas jumlah implementasinya dilapangan.

 Teknologi Jarlokaf yang saat ini sudah berkembang dangan baik antara lain: DLC (Digital Loop Carrier), PON (Passive Optical Network), dan AON (Active Optical Network) dan HFC (Hybrid Fiber Coax).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Content uji kompetensi Bab IV Memahami Jaringan Fiber Opt8c

BAB III ( Mengevaluasi Permasalahan Jaringan Nirkabel )